Skip to main content

Kata siapa membaca Al Quran bikin habis waktu?

Kata siapa membaca Al Quran bikin habis waktu?

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu. 

Secara hitungan matematika dunia, membaca Al Quran tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al Quran.

Tapi, tahukah kamu bahwa waktu yang kamu gunakan untuk membaca Al Quran itu sebenarnya tidak hilang begitu saja. Ia akan diganti oleh Allah dengan keberkahan yang berlipat ganda.

Apa itu keberkahan?

Keberkahan artinya pertambahan dan pertumbuhan. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, pekerjaanmu beres, produktivitasmu meningkat, keuntunganmu bertambah, kesehatanmu terjaga dan seterusnya.

Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al Quran.

Pernahkah anda mendengar tentang orang yang stress? Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi? Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya? Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas?

Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.

Tahukah kamu bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka? Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.

Mengapa mereka bisa? Jawabnya karena waktu mereka penuh berkah.

Dari mana keberkahan itu? Jawabnya dari membaca Al Quran.

Perhatikan kisah berikut:

Ibrahim bin Abdul Wahid Al Maqdisi berwasiat kepada Al Dhiya Al Maqdisi sebelum yang terakhir pergi menuntut ilmu:

"Perbanyaklah membaca Al Quran. Jangan kamu tinggalkan. Karena kemudahan yang akan kamu peroleh dalam pencarianmu akan berbanding lurus dengan kadar yang kamu baca."

Al Dhiya mengatakan, "Lalu aku renungi hal itu dan aku praktekkan berkali-kali. Setiap kali aku membaca banyak, semakin mudah aku menghafal hadits dan menulisnya. Jika aku tidak membaca, tidak mudah aku melakukannya."

Sumber: "Dzail Thabaqat al Hanabilah" karya Ibnu Rajab al Hambali.

Jadi, jelaslah bahwa membaca Al Quran membawa keberkahan sehingga waktu yang kita miliki bisa lebih bermakna dengannya.

Terakhir pesan saya, jangan kamu membaca Al Quran di waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al Quran.

🌏Ikuti channel di Telegram: @NasehatUlama.

Comments

Popular posts from this blog

Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) | 13 September 2015

Setelah sukses menyelenggarakan event Talkshow Inspiratif, komunitas #YukNgaji kembali mengadakan event bertajuk Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY). Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) adalah program lanjutan dari komunitas #YukNgaji untuk membahas topik keIslaman secara komprehensif dengan penyampaian yang menarik bersama narasumber kompeten. KEY Jogja Ahad, 13 Septermber 2015 | 08.00-11.30 di Ruang Seminar Perpustakaan UGM Lt. 2 Registrasi Acara : sms/wa daftar_nama_key_jogja ke 089671810791 Note: Kajian Eksekutif Yukngaji (KEY) ini bisa diselenggarakan secara GRATIS karena amal kebaikan yang akan terus mengalir dari para donatur #YukNgaji. Jika anda ingin berpartisipasi, silahkan sampaikan infak terbaik anda ke rekening panitia BSM cabang Bogor no. rek 7034047426 an. Husain Assa'di atau bisa juga disampaikan langsung pada panitia saat acara berlangsung.

HUKUM BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN

*HUKUM BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN* Oleh: Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr Allah Ta’ala berfirman. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12] Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُ

KISAH INSPIRATIF TENTANG: PERSAHABATAN DAN KETIDAKSEMPURNAAN

MEMAHAMI KONSEP : BERJAMAAH Kisah ini bermula saat musim paling dingin yang pernah terjadi. Banyak hewan mati karena kedinginan. Para landak yang menyadari situasi tersebut kemudian memutuskan untuk tinggal berkelompok agar tetap hangat. Dengan cara ini mereka akan saling melindungi. Sayangnya, duri-duri mereka membuat mereka saling terluka. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk saling menjauhkan diri satu sama lain. Namun, ketika mereka mulai sendiri, mereka membeku, dan akhirnya mati. Mereka harus membuat pilihan, menerima dengan baik duri sahabat mereka atau menghilang dari bumi. Dengan bijak, mereka memutuskan untuk kembali bersama. Mereka belajar untuk hidup dengan luka kecil akibat hubungan dekat dengan teman mereka agar mereka tetap hangat. Dengan cara ini mereka mampu bertahan hidup. Saudaraku, persahabatan bukanlah menyatukan orang-orang yang sempurna, tapi  ketika setiap individu belajar untuk hidup dengan ketidaksempurnaan orang lain dan dapat mengagumi